PENGAJARAN REMEDIAL
Pengertian pengajaran remedial dan ciri-cirinya. Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remedial, adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.
1. Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajarnya dan
kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis dan latar
belakangnya.
2. Dalam pengajaran remedial tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan
belajar yang dihadapi murid.
belajar yang dihadapi murid.
3. Metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, artinya
disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang kesulitan belajarnya.
disesuaikan dengan sifat jenis dan latar belakang kesulitan belajarnya.
4. Alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi dan
mungkin murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya:
penggunaan tes diagnostic, sosiometri dan alat-alat laboratorium.
mungkin murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya:
penggunaan tes diagnostic, sosiometri dan alat-alat laboratorium.
5. Pengajaran remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain.
Misalnya: pembimbing, ahli dan lain sebaginya.
Misalnya: pembimbing, ahli dan lain sebaginya.
6. Pengajaran remedial menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial,
maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang
dibantu. Misalnya: pendekatan individualisme.
maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang
dibantu. Misalnya: pendekatan individualisme.
7. Dalam pengajaran remedial, alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan
kesulitan belajar yang dihadapi murid.
kesulitan belajar yang dihadapi murid.
Strategi Pengajaran Remedial
Menurut Mukhtar dan Rusmini (2001:7) dalam usaha memberikan bantuan pengajaran remedial kepada siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat ditempuh dengan menggunakan langkah-langkah atau strategi sebagai berikut :
1. Identifikasi kasus yaitu menentukan siapa-siapa siswa yang mengalami gangguan
atau kesulitan belajar
atau kesulitan belajar
2. Menentukan gejala kesulitan belajar yang dialami siswa dan mengetahui dimana
kelemahan-kelemahan itu dapat dialokasikan.
kelemahan-kelemahan itu dapat dialokasikan.
3. Menganalisis berbagi faktor yang berkaitan dengan timbulnya kesulitan belajar
dan mengetahui mengapa kelemahan-kelemahan itu dapat terjadi.
dan mengetahui mengapa kelemahan-kelemahan itu dapat terjadi.
4. Menyusun rekomendasi (saran-saran) penyembuhan yang akan dipergunakan
dalam pengajaran remedial .
dalam pengajaran remedial .
Tujuan Dan Fungsi Pengajaran Remedial
1. Tujuan Pengajaran Remedial
Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara terinci adalah agar murid dapat:
1. Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi
kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.
kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.
2. Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan
yang dihadapi.
yang dihadapi.
3. Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan
belajarnya.
belajarnya.
4. Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong
tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
5. Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih baik.
6. Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
2. Fungsi Pengajaran Remedial
Berdasarkan pengertian sebagaimana telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar.Menurut Warkitri, dkk. (1991) fungsi pembelajaran remedial, yaitu:
1. Fungsi korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapakan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki atau dibetulkan melalui pengajaran remedial anatara lain meliputi perumusan tujuan
1. Penggunaan metode mengajar
2. Cara-cara belajar
3. Materi dana alat pelajaran
4. Evaluasi
5. Segi-segi pribadi murid
Dalam perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki.
2. Fungsi penyesuaian
Yang dimaksud penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntuan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan denan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk belajar.
3. Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memunkinkan guru, murid dan pihak lain dapat memeperoleh pemahaman yang lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4. Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran regular, dapat iperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan dalam pengajara remedial. Dengan demikian, diharapkan hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
5. Fungsi terapeutik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pula sebaliknya.
6. Fungsi akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu maupun materi. Misalnya murid yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.
Pendekatan Dalam Pengajaran Remedial
1. Pendekatan yang bersifat preventif
Pendekatan ini ditujukan kepada siswa yang diduga (diperkirakan) akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan suatu program studi tertentu yang akan ditempuhnya. Perkiraan ini digolongkan menjadi :
1. Siswa yang akan lebih cepat dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan
sesuai waktu yang tersedia.
sesuai waktu yang tersedia.
2. Siswa yang akan mampu menguasai kompetensi yang telah ditetapkan sesuai
dengan waktu yang disediakan (normal).
dengan waktu yang disediakan (normal).
3. Siswa yang lambat atau tidak mampu menguasai kompetensi yang telah
ditetapkan dengan batas waktu yang tersedia.
ditetapkan dengan batas waktu yang tersedia.
Berdasarkan perkiraan tersebut, maka pendekatan pembelajaran remedial dapat dilakukan dalam bentuk:
• Kelompok belajar homogen.
• Individual.
• Kelompok dengan kelas remedial.
Cara untuk mengetahui dugaan/perkiranan tersebut adalah dengan melakukan evaluasi sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan (pretes), kemudian mengelompokkannya sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Pendekatan yang bersifat kuratif
Masih menurut Warkitri, pembelajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika pelaksanaannya ditujukan untuk membantu mengatasi kesulitan siswa setelah proses pembelajaran biasa berlangsung. Guru dapat mengetahui dan menentukan siswa yang memerlukan bantuan (remedial) setelah melakukan ujian formatif.
Pendekatan yang bersifat kuratif ini dapat dilakukan dengan cara:
1. Pengulangan. Pengulangan bisa dilakukan setelah akhir pertemuan atau akhir unit
pelajaran (beberapa KD). Pelaksanaannya dapat dilakukan secara:
pelajaran (beberapa KD). Pelaksanaannya dapat dilakukan secara:
• Individual jika yang mengalami kesulitan belajar jumlahnya sedikit (beberapa
siswa).
siswa).
• Kelompok jika yang mengalami kesulitan belajar jumlahnya banyak (lebih dari 8
siswa)
siswa)
2. Pengayaan/Pengukuhan. Pengayaan dilakukan jika siswa kurang mampu tetapi
secara akademik termasuk
secara akademik termasuk
berbakat. Caranya antara lain:
• Pemberian tugas/PR (pekerjaan rumah).
• Pemberian tugas yang dikerjakan di kelas.
3 Pendekatan yang bersifat pengembangan
Pembelajaran remedial disebut bersifat pengembangan jika pembelajarannya dilaksanakan saat kegiatan pembelajaran biasa berlangsung atau dengan kata lain pendekatan ini dipandang bersifat pengembangan jika dilakukan guru selama proses belajar mengajar biasa berlangsung. Pendekatan ini merupakan bantuan yang diberikan guru secara bertahap kepada siswa agar segera dapat mengatasi kesulitan yang dihadapinya dalam menguasai kompetensi yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan dalam pengajaran remedial yaitu :
1) Metode pemberian tugas.
Metode ini dilaksanakan dengan cara memberi tugas atau kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Jenis dan sifat tugas harus sesuai dengan jenis, sifat, dan latar belakang kesulitan belajar yang yang dihadapi peserta didik.
2) Metode diskusi
Diskusi adalah suatu bentuk interaksi antarindividu dalam kelompok untuk membahas suatu masalah. Diskusi digunakan dalam pengajaran remedial untuk memperbaiki kesulitan belajar dengan memanfaatkan interaksi individu dalam kelompok.
3) Metode tanya-jawab
Tanya jawab dalam pengajaran remedial dilakukan dalam bentuk dialog antara guru dengan peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Tanya jawab dilakukan secara individu maupun secara kelompok dengan peserta didik.
4) Metode kerja kelompok
Kerja kelompok dalam pengajaran remedial diusahakan agar terjadi interaksi diantara anggota dalam kelompok. Kelompok sebaiknya heterogen artinya dalam satu kelompok terdiri dari pria dan wanita, peserta didik yang mengalami kesulitan belajar dan peserta didik yang tidak mengalami kesulitan belajar. Metode ini dapat meningkatkan pemahaman diri masing-masing anggota, minat belajar dan rasa tanggung jawab peserta didik.
5) Metode tutor sebaya
Tutor sebaya ialah peserta didik yang ditunjuk untuk membantu teman-temannya atau peserta didik lainnya yang mengalami kesulitan belajar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tutor sebaya adalah
• Mendapat persetujuan dari peserta didik yang mengikuti program perbaikan
• Mempunyai prestasi akademik yang baik, kreatif, dan dapat menerangkan bahan
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang mengikuti program perbaikan
yang dibutuhkan oleh peserta didik yang mengikuti program perbaikan
• Tidak sombong, sabar, telaten, hubungan sosialnya bagus, tidak pelit, dan suka
menolong sesama teman
menolong sesama teman
6) Metode pengajaran individual
Pengajaran individual dalam pengajaran remedial yaitu proses pembelajaran yang hanya melibatkan seorang guru dan seorang peserta didik yang mengalami kesulitan belajar. Metode ini sangat intensif karena pelayanan yang diberikan disesuaikan dengan kesulitan dan kemampuan peserta didik. Pengajaran individual bersifat penyembuhan artinya memperbaiki cara belajar, dengan mengulang bahan pelajaran yang telah diberikan atau latihan mengerjakan soal atau mungkin memberikan materi baru.
Sumber :
Maz , Noer. 2012.Pengajaran remedial dalam pengajaran ,(Online), (http://matahati99.blogspot.com/2012/07/pengajaran-remedial-dalam-pembelajaran.html ), diakses 14 Mei 2014
Sardan , Ben. 2012. Pengajaran Remedial , (Online), (http://sardankoncrit.blogspot.com/2012/10/ringkasan-modul-9-smtr-2.html ), diakses 14 Mei 2014

good posting buk :D
BalasHapusmksh bapak alhamdulillah kalau begitu :)
Hapus